Tales of The Abis (Chapter 1)

on Jumat, 12 Desember 2008

Seorang pria dengan tongkat panjang muncul dari balik hutan menuju danau yang jernih nan indah yang ada di tengah hutan kerajaan Jatinangor. Pria yang masih berumur 20 tahun dan mengenakan tunik ungu itu duduk di pinggir sungai dan mulai memancing. Pikirannya mulai melayang menuju istana yang berdiri megah di kejauhan sana. Dalam bayangannya dia ingin sekali berada di sana, makan mewah di sana, dan tidur di kasur empuk di sana, dan ditemani seorang permaisuri yang cantik dan jelita. Pria itu bernama Arie Van May.

"Arie! Ngapain kau melamun dari tadi?" teriak seorang gadis berambut kacau, kotor, sebaya, yang duduk agak jauh dari Arie. Juga memancing. Arie pun terbangun dari lamunannya.

"Ah...eh, Elsa, ada apa? Tumben hari ini kau juga mancing."

"Bodoh banget sih ni anak. Kau barusan dapat lima ikan!"

"Oya, mana???" Arie langsung bersemangat melihat pancingannya.

"Udah lari sana gara2 kau gak fokus!"

Arie kembali lemas. Dia menggaruk kepalanya yang tersisir rapi dan wangi sampo mahal. Dia merogoh jaket import nya yang berkilauan megah dan mengambil sebilah pisau.

"Mau apaan kau, Rie?" Elsa kaget melihat Arie mengeluarkan pisau saktinya. Dalam bayangannya si Arie bakal bunuh diri dan sebelum itu si Elsa bakal beraksi layaknya superhero untuk menghentikan Arie dan mendapatkan hatinya.

"Kalo pake pancingan gak dapat ikan apa boleh buat. Aku bakal turun langsung ke danau!" Arie pun melepaskan seluruh pakaiannya. Dan dalam sekejap, setelah teriakan histeris dari Elsa, tubuh Arie sudah terselimuti pakaian selam kelas profesional. Dan tanpa buang2 waktu langsung nyebur ke danau.

Sementara itu, di istana telah terjadi pembantaian keluarga istana besar-besaran. Dan yang selamat adalah si permaisuri. Dengan tergopoh-gopoh si permaisuri berlari mencari tempat yang aman. Satu demi satu pengawal yang membelanya di belakang mati diserang penyusup. Matanya masih basah akibat tangisan saat melihat keluarganya dibantai di hadapannya.

Terpojokkan di ujung lorong buntu dan berjendela, sang permaisuri berniat untuk melompat dan mencari peruntungan untuk selamat masuk sungai dari ketinggian seribu kaki di atas.

"Shela! Jangan terjun! Engkau adalah milikku!!!" teriak seorang pria bersuara kasar dan berbadan besar dari kejauhan. Matanya memancarkan nafsu yang membara menatap Shela.

"Tidakkan kubiarkan tubuh ini disentuh dan dinikahi oleh mahluk bejat macam dirimu!!! Walau kau adalah mantan perdana menteri bapakku!!!" kata si Shela sambil melingkarkan tangan di dadanya, defense position.

Si pria kasar bernama Romeo itu mendekat dengan gagahnya laksana pangeran berkuda. Si Shela pun kalap gak bisa apa2. Dengan motivasi menjaga harga diri dan keluarga bangsawannya, dia melompat lewat jendela. Dan...byurrrrr!!! Jatuh di sungai yang dangkal dari ketinggian seribu meter.

To be continued...

0 komentar: