Impian bukan Mimpi...

on Kamis, 12 Maret 2009

Assalamualaikum wr. wb.,

Banyak orang mengatakan "aku bermimpi pengen jadi..." dan melamun di siang hari ngebayangin dirinya jadi ini dan itu, termasuk aku juga kayak gitu, pelamun sejati. Tapi kebanyakan mereka tidak tahu apa itu mimpi dan apa itu impian. Mimpi tidak sama dengan cita-cita.

Mimpi selain kejadian yang terjadi selama kita tidur, adalah cita-cita atau impian yang kita buat tanpa melakukan aksi untuk menggapai cita-cita atau impian tersebut, atau istilah gaulnya berangan-angan. Kebanyakan orang Indonesia yang tidak sukses pada akhirnya dan masih bekerja hanya untuk bertahan hidup dan susah mencari makan anak istrinya dulunya bermimpi tanpa melakukan tindakan menuju mimpi tersebut. Kalau sudah ada tindakan baru bisa disebut impian atau cita-cita.

Juga kalau impian atau cita-cita tidak divisualisasikan dan diberi deadline, maka sama saja pada akhirnya bakal jadi mimpi atau angan-angan doang. So, do action!

Kebanyakan orang yang kulihat di desa-desa atau bahkan di kota besar dan di kalangan mahasiswa sendiri, terhambat dalam perjalanannya menuju cita-cita dan impian karena dinding penghalang yang mereka ciptakan sendiri. Mereka berkata, "aku tidak ada uang..." "Aku gak bakat di situ..." "Aku sibuk euy..." "Males..." "Ntar aja deh..." "Ngikutin arus saja..." dan lain-lain. Mereka tidak menyadari kalau ada kontrol kuat dari alam ini. Ada istilahnya Law of Attraction. Dimana apa yang kita pikirkan, kita rasakan, otak kita akan mengirimkan sinyal ke dunia luar dan ke seluruh dunia dan tentunya ke Allah SWT sehingga apa yang terjadi di dunia ini seringkali sesuai dengan persepsi kita.

Dalam Al-Quran dijelaskan kalau Allah mengikuti prasangka hamba-hamba-Nya. Apa yang kau pikirkan tentang dirimu bakal insyaAllah ALLAH kabulkan. Dan kalau kita berpikiran negatif tentang kita sendiri maka kita akan menjadi negatif, sama seperti yang kita pikirkan.

Juga, dalam ajaran Budha dijelaskan juga kalau "kita adalah produk pikiran kita".

Jangan sekiranya kita berpikiran negatif sama dunia ini, dan khususnya sama diri kita sendiri, karena apa yang kita pikirkan maka itu akan terjadi.

So, dalam menggapai impian, tanamkan dalam diri kita kalau kita bisa dan pasti bisa insyaAllah. Bayangkan kalau dimasa mendatang engkau menjadi apa yang engkau inginkan. Buat papan impian berisi foto2 dan gambar2 serta tulisan yang kita ingin capai di masa mendatang.

Bukti nyata dalam diriku adalah:

Aku bercita-cita selain kerja di petroleum geology di oil company dengan gaji besar dan kerja di luar negeri aku juga ingin membangun perusahaan ku sendiri, minimal 2 perusahaan targetku. Dan bergerak di bidang apa saja, tapi target utama ku di bidang makanan atau agrikultur.

Dan alhamdulillah... entah kenapa ALLAH telah mengatur kehidupanku. Tahun 2007 aku ditunjuk menduduki Divisi Jurnalistik di HMG UNPAD (Himpunan Mahasiswa Geologi UNPAD) sebagai Kepala Divisi. Dan aku juga diamanahkan untuk menjadikan divisi ini menjadi UKM di masa mendatang.

Setahun lewat pada 2008 aku menyampaikan ke anak2 1 angkatan aku (2006) kalau aku ingin buat UKM Jurnalistik, dan tanggapannya luar biasa. Banyak yang mau backing aku. Tapi aku gak berencana menjadi ketua UKM ini. Saat ngumpul perdana tiba-tiba saja mereka sepakat kalau aku yang menjadi ketuanya.

Aku merasakan betapa berat membangun UKM yang baru ini. Membuat konsep mudah, tapi menjalankan berat. Aku bukan orang yang tegas dan pandai bicara serta memiliki jiwa kepemimpinan di awal. Sehingga UKM agak sedikit gonjang-ganjing keadaannya. Tapi aku bersyukur dengan setiap cobaan yang kuhadapi bersama UKM ini, karena guru yang paling hebat adalah kegagalan, itu prinsipku.

Lewat UKM ini aku belajar bersikap sebagai pemimpin, tegas, dan pandai public speaking serta visioner. Walau sekarang aku masih di tengah jalan menggapai semua itu.

Alhamdulillah ALLAH telah mengatur ku jadi ketua UKM ini karena bekal dari sini bisa kugunakan untuk membangun 2 perusahaan tersebut di masa mendatang. Dan kegagalan di Universitas konsekuensinya palingan di LPJ dan sangat kecil dibandingkan kalau aku gagal dan baru belajar di luar univ yang resikonya bisa kematian, pengkhianatan, utang piutang, dan sebagainya.

Inti kesuksesan: Berpikiran positif, optimis, dan yakin kalau Allah akan mengabulkan impian kita.

Wassalam...

0 komentar: